KLIKKALTENG, Jakarta – Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih Juara Umum Piala Bergilir Mahkamah Konstitusi pada UIN Law Fair ke-8 yang digelar di Auditorium Prof. Dr. Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada Minggu (28/9/2025). Kompetisi nasional yang berlangsung sepekan ini ditutup dengan meriah melalui pengumuman para juara lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan Debat Konstitusi.
Acara penutupan dihadiri oleh Hakim Konstitusi periode 2014–2024 Wahiduddin Adams, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Muhammad Maksum, Kepala Biro Humas dan Protokol Mahkamah Konstitusi Pan Muhammad Faiz serta sejumlah tokoh lain.
Dalam sambutannya, Wahiduddin Adams menyampaikan apresiasi terhadap konsistensi UIN Jakarta menyelenggarakan ajang akademik yang mendorong nalar kritis mahasiswa. “Kompetisi seperti ini bukan hanya melatih keterampilan menulis dan berargumentasi, tetapi juga memperkuat kesadaran berkonstitusi di kalangan generasi muda hukum Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, Muhammad Maksum menekankan bahwa kerja sama erat antara Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta dengan Mahkamah Konstitusi telah melahirkan banyak prestasi mahasiswa, terutama dalam arena debat dan simulasi peradilan semu. Ia bahkan mendorong agar tahun depan ajang ini ditingkatkan ke level internasional, yakni lomba debat tingkat ASEAN.
Adapun hasil perlombaan mencatat Universitas Gadjah Mada meraih Juara I Karya Tulis Ilmiah melalui tim Samara Tunggal sekaligus penghargaan Best Paper. Juara II diraih tim Kertanegara (UIN Sunan Ampel Surabaya) dan Juara III tim Rakai Watakara (Universitas Sebelas Maret). Pada cabang Debat Hukum, Juara I diraih tim Jeremy Bentham (Universitas Brawijaya), Juara II tim Montesquieu (Universitas Indonesia), Juara III tim Hans Kelsen (Universitas Gadjah Mada), serta Juara Harapan I tim Plato (Universitas Negeri Semarang). Gelar Best Speaker berhasil disabet Ahmad Rizki dari Universitas Indonesia.
Kepala Biro Humas dan Protokol MK Pan Muhammad Faiz, dalam closing speech menegaskan bahwa Mahkamah Konstitusi terus mendukung kegiatan akademis mahasiswa sebagai bagian dari pendidikan konstitusi. “Debat hukum dan karya tulis ilmiah adalah wadah penting untuk melatih berpikir sistematis, logis, dan berorientasi pada keadilan. MK berkomitmen melanjutkan sinergi dengan perguruan tinggi, termasuk menghidupkan kembali lomba debat konstitusi nasional di tahun-tahun mendatang,” ujarnya.
Penutupan berlangsung khidmat dengan doa bersama, penyerahan piala, dan penampilan seni mahasiswa. Acara ditutup dengan lagu kemenangan yang dinyanyikan para delegasi, menandai berakhirnya UIN Law Fair ke-8 dan sekaligus membuka jalan bagi lahirnya generasi muda hukum yang siap menjaga marwah konstitusi dan keadilan di Indonesia.(*)