Warga Kalimantan Tengah kini tengah menjawab pertanyaan penting: seberapa aktif dan nyata perjuangan enam anggota DPR RI terpilih periode 2024–2029 dalam membela kepentingan daerah mereka di Senayan? Geliat diskusi di media sosial menunjukkan kalau masyarakat tidak hanya peduli pada siapa yang terpilih, tetapi juga bagaimana kiprahnya di tingkat nasional.
1. Andina Thresia Narang (NasDem)
Suara Terhimpun: 41.298 suara.
Catatan Prestasi: Menjabat sebagai Ketua Umum Garnita Malahayati Partai NasDem sejak 21 Agustus 2024.
Respons Publik: Namanya cukup dikenal secara nasional, tetapi publik menilai citra positifnya masih terbatas di kalangan tertentu. Warganet berharap ia bisa menerjemahkan nama besar menjadi gerakan nyata bagi Kalteng.
2. Drs. H. Mukhtarudin (Golkar)
Jabatan: Anggota DPR RI di Komisi VII.
Aktivitas: Banyak turun ke lapangan dan sering diberitakan media.
Respons Publik: Dianggap cukup memuaskan, terutama dalam isu energi dan lingkungan.
3. Sigit Karyawan Yunianto (PDI Perjuangan)
Latar Belakang: Sebelumnya Ketua DPRD Kota Palangka Raya; kini legislator baru di tingkat nasional.
Harapan Masyarakat: Basis PDI-P dianggap solid, tapi publik masih menantikan gebrakan konkrit dari dirinya.
4. H. Iwan Kurniawan (Gerindra)
Status: Legislator periode kedua.
Citra: Dikenal stabil dan punya basis kuat di akar rumput.
Tantangan: Diharapkan lebih vokal mengangkat isu-isu khas Kalteng agar suara daerah tidak tenggelam di antara elite lainnya.
5. Muhammad Syauqie (PAN)
Keberhasilan Pemilu: Peraih suara tertinggi di Kalteng dengan 106.516 suara.
Harapan Publik: Dengan legitimasi yang tinggi, masyarakat berharap ia tidak sekadar hadir secara simbolis, tetapi mampu membumikan isu strategis Kalteng di parlemen.
6. Bambang Purwanto (Demokrat)
Rekam Jejak: Mantan Bupati Kotawaringin Barat, kini kembali menjadi legislator untuk periode kedua.
Citra: Dipandang matang dan berpengalaman.
Tantangan: Didorong agar kiprahnya tak terbatas di wilayah asal, tapi menyapa seluruh warga Kalteng.
Dorongan luas dari warganet Kalteng menunjukkan bahwa suara rakyat tak berhenti pada pemilihan saja, melainkan terus mengawasi dan menuntut hasil nyata. Tantangan besarnya kini: Apakah para wakil rakyat ini benar-benar bersuara untuk Kalimantan Tengah?
