Di halaman Rumah Betang Sekretariat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Kalimantan Tengah, suasana tampak berbeda pagi itu. Ratusan warga berkumpul dengan antusias, sebagian duduk menunggu giliran, sebagian lagi tersenyum lega usai mendapat pelayanan kesehatan gratis.
Inilah wajah kebersamaan yang ditampilkan dalam kegiatan bertajuk “Senyum Sehat Bersama Dharma Wanita Persatuan”, sebuah program pengobatan gratis yang diinisiasi DWP Provinsi Kalteng pada tahun 2025.
Bagi masyarakat yang hadir, kegiatan ini bukan sekadar kesempatan untuk memeriksakan tekanan darah, gula darah, kolesterol, atau asam urat. Lebih dari itu, ada rasa dihargai, diperhatikan, dan disambut dengan kepedulian.
Ketua DWP Provinsi Kalteng, Natalin Leonard S. Ampung, menyampaikan bahwa kegiatan ini lahir dari semangat kebersamaan dan kepedulian sosial. “Kami ingin kesehatan menjadi pintu kebahagiaan bagi masyarakat, karena senyum sehat adalah kunci kehidupan yang lebih baik,” ujarnya.
Wakil Gubernur Kalteng, H. Edy Pratowo, hadir memberikan dukungan penuh. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa kesehatan adalah prioritas utama pemerintah. “Kami tidak ingin ada masyarakat Kalimantan Tengah yang tidak dapat berobat di saat sakit. Inisiatif seperti ini adalah bukti bahwa pembangunan kesehatan memerlukan gotong royong,” tegasnya.
Menurutnya, peran organisasi perempuan seperti DWP memberi warna baru dalam pembangunan. “Mereka tidak hanya mendampingi ASN, tapi juga menjadi mitra strategis pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tambahnya.
Panitia mencatat, setidaknya 300 warga mendapat layanan pemeriksaan tekanan darah dan gula darah. Sementara itu, 200 orang memanfaatkan pemeriksaan kolesterol, dan 200 lainnya menjalani tes asam urat. Jumlah ini menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap akses layanan kesehatan yang mudah dijangkau.
Namun, yang paling penting bukan hanya angka, melainkan kesadaran yang tumbuh: kesehatan harus dijaga sejak dini, bukan menunggu sakit datang.
Di balik pemeriksaan sederhana itu, ada momen-momen kecil yang tak ternilai. Seorang ibu paruh baya tampak lega saat mengetahui tekanan darahnya masih normal. Seorang bapak berusia lanjut terlihat sumringah ketika petugas medis menyalami tangannya sambil berpesan agar menjaga pola makan.
Senyum-senyum itu menjadi bukti bahwa kegiatan ini membawa dampak lebih dari yang terlihat: membangun optimisme dan semangat hidup sehat di tengah masyarakat.
Kegiatan pengobatan gratis bersama DWP ini menjadi pengingat bahwa kepedulian tidak boleh berhenti di satu hari atau satu acara. Harapannya, gerakan kecil ini bisa menular menjadi budaya gotong royong kesehatan di seluruh pelosok Kalimantan Tengah.
Karena pada akhirnya, kesehatan bukan hanya urusan rumah sakit atau dokter. Ia adalah tanggung jawab bersama pemerintah, organisasi masyarakat, dan setiap individu.
Dan di Rumah Betang itu, sebuah pesan sederhana terwujud: sehat itu membahagiakan, dan kebahagiaan itu layak dibagikan.