Momentum pelantikan pengurus baru Generasi Muda Kosgoro (GM Kosgoro) Kalimantan Tengah tidak hanya menjadi acara seremonial semata kehadiran tokoh-tokoh ternama, termasuk pengusaha nasional Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam, serta sejumlah tokoh nasional memberikan afirmasi tegas bahwa organisasi ini dibangun melalui kredibilitas, bukan sekadar “titipan”.
Haji Isam, Dewan Penasehat yang Siap Hadir
Ketua GM Kosgoro Kalimantan Tengah, Muhammad Helmy Fuadi, menegaskan bahwa Haji Isam telah dikonfirmasi sebagai Dewan Penasehat dan “insyaallah beliau hadir” pada acara pelantikan . Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan Haji Isam bukan hanya simbolik, melainkan secara formal terjalin dalam struktur organisasi.
Pelantikan yang Diakui Oleh DPP GM Kosgoro
Pengukuhan struktur pengurus GM Kosgoro dilakukan melalui Surat Keputusan resmi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GM Kosgoro, bernomor KEP.022/A/DPP-GMK/X/2025 . Dengan demikian, legitimasi kepemimpinan dipenuhi melalui jalur formal, menguatkan posisi organisasi di level provinsi.
Mengapa Kehadiran Haji Isam Penting?
1. Nilai Simbolis: Sebagai pengusaha sukses nasional, kehadiran Haji Isam menambah bobot kredibilitas GM Kosgoro.
2. Legitimasi Struktural: Nama beliau dalam struktur organisasi bukan karena pertimbangan politik, melainkan karena kontribusi dan kapasitas.
3. Sinergi Potensial: Koordinasi dengan figur nasional bisa mendongkrak jaringan dan daya gerak organisasi.
Sudut Pandang Lain: Mengapa Disebut “Bukan Organisasi Titipan”?
Istilah “organisasi titipan” biasanya merujuk pada struktur diisi berdasarkan kedekatan politik atau donasi, bukan kompetensi. Pernyataan tegas dari Helmy bahwa organisasi bukanlah produk titipan sejalan dengan upaya menegakkan integritas dan kemandirian GM Kosgoro.
Secara keseluruhan, pelantikan GM Kosgoro Kalimantan Tengah yang melibatkan Haji Isam dan tokoh nasional lainnya mencerminkan organisasi yang berbasis kredibilitas, formalitas, dan visi profesional bukan sekedar alat politik atau kedudukan di belakang panggung.