Palangka Raya — Provinsi Kalimantan Tengah kembali menoreh prestasi di tingkat nasional. Di ajang HUT Kompas TV ke-14 bertajuk Harmones 14, Pemprov Kalteng dianugerahi penghargaan Apresiasi Daerah Peduli Layanan Kesehatan dan Pemenuhan Gizi Anak 2025 oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin.
Penghargaan ini menambah daftar capaian Kalteng pada 2025, setelah sebelumnya meraih Pemimpin Daerah Award (PDA) iNews dalam kategori inovasi berkat program unggulan Satu Rumah Satu Sarjana.
Fokus Pemerintah: Gizi & Kesehatan Anak Menjadi Prioritas
Gubernur H. Agustiar Sabran menyampaikan bahwa penghargaan tersebut bukan hanya sebagai pengakuan, melainkan tonggak untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah dalam memastikan kesehatan anak di seluruh pelosok Kalteng. Ia menekankan bahwa layanan kesehatan dan gizi bagi anak harus merata, tidak hanya di kota-kota besar tetapi juga di desa dan daerah terpencil.
Beberapa program nyata yang telah dijalankan dalam rangka itu adalah, Program Betang Sehat, yang menjadi bagian dari Kartu Huma Betang, dengan lima prioritas utama:
1. Layanan berobat gratis berbasis KTP.
2. Insentif bagi tenaga kesehatan di desa.
3. Revitalisasi puskesmas.
4. Pendampingan ibu hamil dan pasca-hamil.
5. Penyediaan satu ambulans di setiap desa.
Dukungan ekstensif dari tenaga medis, masyarakat lokal dan pemangku kepentingan sebagai bagian dari upaya memperkuat basis layanan kesehatan.
Makna Penghargaan & Harapan ke Depan
Penghargaan ini dianggap sebagai momentum sekaligus pengingat bahwa masih banyak pekerjaan rumah di sektor kesehatan anak dan gizi. Beberapa poin harapan yang disampaikan oleh Gubernur Sabran:
Agar program-program kesehatan dan gizi terus mendapat perhatian khusus dalam anggaran daerah.
Agar pelayanan kesehatan di daerah terpencil tetap bisa ditingkatkan misalnya lewat peningkatan fasilitas, distribusi tenaga kesehatan, dan transportasi medis.
Agar masyarakat terus terlibat aktif, karena keberhasilan program tergantung juga dari dukungan dan partisipasi warga.
Gubernur juga menyambungkan penghargaan ini dengan visi nasional: mewujudkan Indonesia Emas 2045, di mana kualitas hidup masyarakat, termasuk anak-anak, menjadi indikator utama.
Tantangan & Strategi ke Depan
Walau banyak kemajuan, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi:
Jarak dan akses ke fasilitas kesehatan di daerah terpencil masih menjadi hambatan.
Ketersediaan dan penguatan tenaga kesehatan desa perlu ditingkatkan agar pelayanan tidak hanya ada di nama, tetapi berkualitas dan bisa diandalkan.
Gizi buruk dan stunting yang masih menjadi masalah nasional membutuhkan intervensi terpadu tidak hanya dari sektor kesehatan, tapi juga dari pendidikan, pertanian, sanitasi, dan pemberdayaan ekonomi keluarga.
Strateginya bisa mencakup:
Penguatan program pencegahan lewat edukasi gizi dan pola hidup sehat dari tingkat sekolah dan komunitas.
Penyediaan fasilitas kesehatan bergerak atau mobile clinic agar menjangkau desa-desa terpencil.
Rangkaian monitoring dan evaluasi berkala agar program – program berjalan lancar dan sesuai target.
Penghargaan Apresiasi Daerah Peduli Layanan Kesehatan dan Pemenuhan Gizi Anak 2025 untuk Kalteng adalah bukti bahwa provinsi ini menjalankan komitmen nyata dalam meningkatkan kesejahteraan anak. Dengan program-program seperti Betang Sehat dan langkah-langkah konkret dalam pelayanan kesehatan, Pemprov Kalteng menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan anak bukan sekadar slogan, tetapi dijalankan dengan tindakan nyata. Tetap dibutuhkan kerja sama seluruh stakeholder mulai dari pemerintah, tenaga kesehatan, hingga masyarakat agar semua anak di Kalimantan Tengah bisa tumbuh sehat, mendapat gizi baik, dan memiliki masa depan yang lebih cerah.