Home / Nasional / Foto “Dildo” di Rumah Ahmad Sahroni Dipastikan Hoaks, Polisi Fokus Usut Penjarahan

Foto “Dildo” di Rumah Ahmad Sahroni Dipastikan Hoaks, Polisi Fokus Usut Penjarahan

Rumah mewah milik mantan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dijarah massa saat dirinya sedang berada di luar negeri. Sejumlah aset berharga raib, termasuk koleksi miniatur mobil balap, jam tangan mewah Richard Mille senilai miliaran rupiah, hingga figur Iron Man ratusan juta rupiah yang ikut rusak.

Tidak hanya itu, mobil-mobil koleksi Sahroni seperti Porsche, Lexus, dan Mustang yang terparkir di garasi juga mengalami kerusakan akibat amukan massa. Peristiwa ini menjadi sorotan besar publik, mengingat Sahroni dikenal luas sebagai “Crazy Rich Tanjung Priok” yang kerap membagikan gaya hidup mewah serta koleksinya di media sosial.

Isu Hoaks “Black Mamba”

Di tengah maraknya pemberitaan mengenai penjarahan tersebut, media sosial sempat dihebohkan dengan beredarnya foto benda menyerupai sex toy berlabel “Black Mamba” yang diklaim ditemukan di rumah Sahroni. Foto ini cepat viral dan memicu beragam komentar netizen.

Namun, belakangan terungkap bahwa kabar tersebut hanyalah hoaks. Sejumlah pemeriksa fakta di media sosial menegaskan bahwa foto tersebut bukan berasal dari rumah Sahroni, melainkan dari dokumentasi kehancuran rumah aktris Elissa di Beirut setelah ledakan besar pada tahun 2020. Lebih jauh, objek yang disebut sebagai “Black Mamba” diduga merupakan hasil manipulasi digital.

“Informasi itu sama sekali tidak benar. Foto yang beredar bukan dari lokasi kejadian di Jakarta, dan ada indikasi kuat manipulasi,” ujar salah satu pemeriksa fakta yang membagikan klarifikasinya di platform X.

Polisi Fokus Selidiki Penjarahan

Polisi menegaskan bahwa isu hoaks yang beredar tidak boleh mengaburkan fokus utama, yaitu penyelidikan terkait penjarahan dan perusakan rumah Ahmad Sahroni. Saat ini, kepolisian masih mengumpulkan bukti dan keterangan untuk mengungkap pelaku yang bertanggung jawab.

“Yang menjadi prioritas kami adalah penyelidikan tindak pidana pencurian dan perusakan. Mengenai isu-isu lain yang tidak relevan, sudah dipastikan hoaks,” tegas seorang pejabat kepolisian.

Dengan adanya klarifikasi ini, publik diimbau lebih berhati-hati dalam menyerap informasi dari media sosial. Peristiwa penjarahan rumah Ahmad Sahroni sendiri masih dalam proses hukum dan terus menjadi perhatian luas masyarakat.

Tag: