Pada Minggu, 31 Agustus 2025, dua sosok publik, Eko Patrio dan Uya Kuya, secara resmi menyampaikan pengunduran diri mereka sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PAN. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya keresahan masyarakat dan berbagai insiden yang memanas dalam beberapa hari terakhir.
Pengunduran diri ini terjadi menyusul gelombang protes yang melanda Jakarta dan kota-kota lain. Di saat yang sama, rumah Eko Patrio dan Uya Kuya menjadi sasaran rusuhan, termasuk upaya penjarahan dan perusakan, yang tanpa disangka sempat memicu kekhawatiran publik lebih luas.
Menurut laporan dari Tirto, DPP PAN mengambil langkah tegas menonaktifkan keduanya mulai 1 September 2025 sebagai bentuk penanganan politik atas situasi yang terus menegang tersebut.
Sebelum pengumuman resmi, keduanya telah lebih dulu menyampaikan permohonan maaf kepada publik. Eko Patrio melalui sebuah video yang diunggah pada Sabtu, 30 Agustus 2025, menyatakan penyesalan mendalam atas gejolak yang terjadi akibat tindakan dan pernyataannya. Uya Kuya pun menyusul dengan ungkapan maaf atas aksi berjogetnya di Gedung DPR yang dinilai tidak sensitif di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang tengah sulit.
Pengunduran diri ini merupakan klimaks dari gelombang tuntutan publik yang menginginkan tanggung jawab dari para wakil rakyat. Dari pernyataan maaf hingga aksi dan media sosial yang viral semua menambah tekanan terhadap keduanya untuk mundur demi menenangkan suasana.
Langkah mundur ini bukan sekadar gestur simbolis, melainkan respons nyata terhadap tuntutan masyarakat agar wakil rakyat bertindak lebih peka dan bertanggung jawab. Dalam situasi yang penuh tekanan, keputusan ini diharapkan dapat menjadi titik balik untuk meredam ketegangan dan membuka jalur dialog lebih konstruktif antara publik, legislatif, dan partai politik.
