Home / Hukum & Kriminal / Dosen UIN Palangka Raya Alami Dugaan Penganiayaan di Laboratorium, Kasus Dilaporkan ke Polda Kalteng

Dosen UIN Palangka Raya Alami Dugaan Penganiayaan di Laboratorium, Kasus Dilaporkan ke Polda Kalteng

Dunia akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Palangka Raya tengah diguncang kasus mengejutkan. Seorang dosen bernama Suhartono resmi melaporkan dugaan penganiayaan berat yang dialaminya saat sedang bekerja di kampus, tepatnya di Laboratorium Fisika Dasar Terpadu.

Insiden itu disebut terjadi pada Senin, 21 Juli 2025, sekitar pukul 10.30 WIB. Suhartono mengaku awalnya sedang beraktivitas di laboratorium ketika tiba-tiba kehilangan kesadaran. Saat siuman, ia mendapati dirinya sudah berada di UGD RS Doris Sylvanus dengan luka cukup serius.

Dalam laporannya, ia menyebut mengalami luka sobek di bagian pipi, cedera di kepala belakang, serta memar di area sekitar telinga. Atas dasar itu, ia melaporkan kejadian ini ke Polda Kalimantan Tengah pada Selasa (2/9/2025) untuk diproses sebagai tindak pidana penganiayaan berat.

Setelah membuat laporan, Suhartono terlihat mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kalteng. Ia menegaskan bahwa kasus ini tidak hanya menyangkut dirinya secara pribadi, tetapi juga menyangkut keamanan dan kenyamanan seluruh civitas akademika di kampus.

“Saya berharap pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus ini. Lingkungan akademik seharusnya menjadi ruang aman bagi dosen maupun mahasiswa,” ujarnya dikutip dari Kaltengpedia.

Kasus ini langsung memicu perhatian publik, khususnya di media sosial. Banyak pihak menilai peristiwa penganiayaan antar-dosen merupakan hal yang jarang terjadi dan mencoreng nama baik dunia pendidikan tinggi.

Polda Kalimantan Tengah kini tengah memproses laporan tersebut. Aparat akan melakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi-saksi serta mengumpulkan bukti di lokasi kejadian.

Kasus ini diperkirakan akan menjadi sorotan dalam beberapa waktu ke depan, mengingat melibatkan civitas akademika di lembaga pendidikan tinggi negeri. Publik menunggu kejelasan mengenai siapa pelaku di balik dugaan penganiayaan ini dan apa motif yang melatarbelakanginya.

Tag: