Palangka Raya–Media lokal Kaltengpedia melaporkan bahwa pihaknya menerima serangkaian ancaman serius dari akun anonim, termasuk ujaran kebencian, fitnah pemerasan, dan bahkan janji pembunuhan. Ancaman ini diduga berkaitan dengan pemberitaan yang dianggap mengkritik pejabat atau kebijakan pemerintah di Kalimantan Tengah.
Menurut keterangan yang dihimpun redaksi, ancaman pertama diterima melalui direct message (DM) pada tanggal 15 September 2025 pukul 02:55 WIB. Dalam pesan tersebut, si pengirim menyebut Kaltengpedia “bukan orang Kalteng”, menuduh media ini ikut campur urusan pemerintah dan anggota dewan, dan bahkan menyebutkan ujaran kebencian terhadap pendatang.
Zandri, Penanggung Jawab Kaltengpedia, menyatakan bahwa semua tuduhan tentang pemerasan atau kolusi dengan pejabat tidak berdasar. Ia mengatakan bahwa Kaltengpedia beberapa kali ditawari sejumlah hal yang dapat merusak integritas jika diterima, tetapi selalu menolak.
“Kami merasa terganggu dengan adanya pesan ini. Tudingan bahwa Kaltengpedia memeras pejabat atau perusahaan sama sekali tidak berdasar. Jika memang ada bukti, silakan dibuka ke publik,” tegas Zandri, dikutip dari Kaltengpedia, Selasa (16/9/2025) pagi.
Pihak redaksi menduga bahwa ancaman tersebut terkait dengan liputan terbaru mereka tentang larangan anggota DPRD merangkap jabatan sebagai ajudan. Isu ini dianggap memicu reaksi dari pihak yang merasa posisinya terancam atau dikritik.
Menanggapi ancaman tersebut, Kaltengpedia menyatakan bakal melapor kepada Dewan Pers dan Kepolisian Republik Indonesia agar keamanan dan kebebasan pers harus dijaga. Zandri menegaskan bahwa media tidak akan mundur meskipun dihadapkan pada intimidasi.
Ancaman terhadap media merupakan persoalan serius dalam konteks kebebasan pers dan demokrasi. Kaltengpedia tetap pada posisinya bahwa kritik dan pelaporan terhadap pejabat publik adalah bagian dari fungsi kontrol sosial yang sah. Warga dan pihak terkait diharapkan mendukung kebebasan pers sebagai pilar transparansi dan akuntabilitas pemerintahan.