KLIKALTENG,Palangka Raya – Para peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXVII Tahun 2025 dari Provinsi Kalimantan Tengah menyerap praktik-praktik inovatif dari Banyuwangi, Jawa Timur, dalam penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan UMKM. Kegiatan ini digelar oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kalteng melalui virtual visitasi kepemimpinan nasional dengan tema “Penguatan Kebijakan Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah di Perdesaan.”
Ada dua lokus pembelajaran utama yang diaplikasikan sebagai model untuk pembangunan desa di Kalteng yaitu BUMDes Diversifikasi usaha desa agar tidak hanya bergantung satu jenis usaha. BUMDes Banyuwangi aktif mengelola usaha yang beragam sesuai potensi lokal dan kebutuhan masyarakat desa.
Digitalisasi UMKM Penggunaan teknologi informasi untuk memperluas akses pasar, meningkatkan layanan, dan daya saing. Narasumber dari Diskomunikasi, Informatika, dan Persandian Banyuwangi menekankan pemanfaatan IT termasuk pemasaran digital oleh pelaku UMKM desa.
Kepala BPSDM Provinsi Kalteng, Nunu Andriani, menyebutkan bahwa visitasi ini bukan sekadar transfer ilmu, tetapi juga kesempatan untuk diagnosa permasalahan lokal dan merumuskan rekomendasi strategis yang bisa diadaptasi sesuai konteks Kalteng.
“Selain itu, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi termasuk DPMD dan Diskomunikasi dan Informatika diapresiasi sebagai contoh nyata bagaimana desa mampu menjadi pusat inovasi usaha kecil dan menengah jika didukung kebijakan yang tepat dan teknologi yang memadai,” ungkapnya.
Belajar dari Banyuwangi memberi gambaran bahwa BUMDes dan UMKM bukan sekadar pelengkap pembangunan desa, tetapi bisa menjadi motor penggerak kesejahteraan rakyat & peningkatan kualitas hidup. Dengan kepemimpinan yang visioner, dukungan kebijakan, dan pemanfaatan teknologi, desa-desa di Kalteng memiliki peluang besar untuk mengikuti jejak Banyuwangi.
