KLIKALTENG,Palangka Raya — Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, menjadi pembicara utama dalam kuliah umum di Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN-TP) Palangka Raya. Dalam kesempatan itu, ia mengusung semangat “Satu Sarjana Satu Keluarga Dayak”, sebuah visi agar setiap keluarga Dayak minimal menghasilkan satu sarjana sebagai bagian dari upaya memperluas akses pendidikan.
Agustiar menyampaikan bahwa pendidikan adalah kunci pembangunan dan alat utama memutus rantai kemiskinan. Ia menekankan bahwa tidak boleh ada warga, baik di pedalaman maupun di kota, yang terhalang untuk menempuh pendidikan tinggi karena kondisi ekonomi.
Dalam sambutannya, Gubernur juga mengingatkan bahwa mengejar ilmu saja belum cukup. Karakter, moral, dan etika harus seiring dengan pendidikan akademik. Beliau menyerukan agar mahasiswa turut menjaga norma-agama, menghindari narkoba, hoaks, judi online, dan pergaulan bebas.
IAHN-TP dilaporkan memiliki lebih dari tiga fakultas dan satu program pascasarjana, dengan sebagian besar mahasiswa berasal dari komunitas Dayak di desa dan wilayah terpencil.
Dalam rangka mendukung visi tersebut, IAHN-TP dan Pemerintah Provinsi Kalteng menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk program Satu Sarjana Satu Keluarga Dayak. Selain itu, kampus meminta dukungan pemerintah dalam pengembangan sarana dan prasarana agar lembaga pendidikan ini dapat menjadi pusat peradaban dan budaya Hindu yang unggul dan berdaya saing tinggi.
Terwujudnya generasi muda Dayak yang tidak hanya cerdas akademis, tapi juga berkarakter baik dan berbudaya. Akses pendidikan tinggi yang semakin merata di seluruh wilayah Kalteng, termasuk daerah terpencil. Peningkatan fasilitas kampus agar mutu pendidikan dan penelitian makin kuat, mendukung misi pemerintah daerah dalam pembangunan berkelanjutan.
